Senin, 24 Februari 2014

Mekanisasi Pertanian



Seiring dengan perkembangan zaman banyak perubahan yang terjadi dalam cara bercocok tanam. Mulai dari proses pembukaan lahan, pengolahan lahan,  persiapan penanaman,  persemaian /pembibitan, pembuatan lubang tanam, penanaman, penyiangan, pemupukan, pemanenan. Pada zaman dahulu sebelum ditemukannya teknologi dalam bidang pertanian orang-orang bertani masih dengan cara yang sangat tradisional. Semua tahapan dilakukan dengan tangan (manual).
Waktu yang dibutuhkan dan volume yang dihasilkan biasanya sesuai dengan kemampuan orang yang bersangkutan. Bila orangnya kuat-kuat dan banyak tentu waktu yang dibutuhkan akan lebih singkat dan volume yang dihasilkan akan lebih besar.
Sekarang semua tahapan dalam bercocok tanam sudah banyak yang dilakukan dengan menggunakan mesin-mesin pertanian (mekanisasi pertanian) seperti penggunaan traktor untuk land clearing (pembukaan dan pengolahan lahan). Traktor juga ada bermacam jenis dan ukuran, ada traktor roda empat dan ada juga yang beroda dua yang biasa disebut hand tractor tersebut gunakan untuk, menggaru, membajak dan menggemburkan tanah kemudian penggunaan planter & fertilizer (mesin tanam & mesin pemupukan), sprayer/mix blower (mesin penyemprot), sprinkle (alat penyiram tanaman) dan harvester (mesin yang digunakan untuk panen).
Bila dilihat dari waktu yang dibutuhkan dan volume yang dihasilkan dari penerapan mesin-mesin pertanian diatas memang terlihat perbedaan yang mencolok. Mekanisasi pertanian lebih efektif dan efisien dari sisi waktu dan ekonomi. Tetapi penerapan mekanisasi pertanian juga menimbulkan dampak ketenagakerjaan sebab akan mengurangi serapan tenaga kerja. Bisa jadi akan menimbulkan pengangguran karena berkurangnya lapangan kerja yang telah digantikan oleh mesin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar